15+ Resep Makan Malam Vegetarian Tanpa Buncis

No Comments

Uncategorized


Buncis adalah sumber rasa dan nutrisi yang baik, tetapi Anda tetap bisa menikmati makanan vegetarian yang lezat tanpanya. Resep makan malam sehat ini benar-benar tanpa daging, namun tetap memberikan banyak rasa. Dengan bahan-bahan bergizi dan mengenyangkan seperti kacang putih, lentil, labu siam, dan sayuran segar, makan malam ini pasti menjadi makanan pokok mingguan di rumah Anda. Dari Wajan Enchilada Butternut Squash & Kacang Hitam kami yang lezat dan menenangkan hingga Pasta Jagung Mentega Coklat kami yang cepat dan mudah, ada makan malam lezat di sini untuk semua orang, Vegetarian atau bukan!

Suka resep ini? Bergabunglah dengan MyRecipes untuk menyimpan semuanya dengan satu klik. Ini sangat mudah—dan gratis!

Menikahlah denganku Sup Kacang Putih

Fotografer: Morgan Hunt Ward, Penata Alat Peraga: Phoebe Hauser, Penata Makanan: Emily Nabors Hall.


Sup Kacang Putih Marry Me ini meminjam inspirasi dari resep Marry Me Chicken tercinta dengan kombinasi tomat kering, bawang putih, krim, dan parmesan. Di sini, rasa yang sama diubah menjadi sup vegetarian yang hangat dan menghangatkan jiwa dengan kacang putih sebagai pusat perhatian. Diakhiri dengan kemangi dan keju ekstra, rasanya nyaman, disukai banyak orang, dan pasti akan memenangkan hati orang-orang di meja.

Labu Butternut & Wajan Enchilada Kacang Hitam

Fotografer Victor Protasio, Penata Makanan Margaret Dickey, Penata Prop Josh Hoggle.


Wajan Enchilada Butternut Squash & Black Bean ini adalah hidangan satu panci lezat yang dikemas dengan rasa. Labu butternut berbentuk kubus yang lembut dan kacang hitam yang lezat direbus dalam saus enchilada hijau, dengan potongan tortilla diaduk. Saat dimasak, tortilla menyerap saus. Lapisan keju yang meleleh menyatukan semuanya. Ini adalah hidangan ramah vegetarian yang memuaskan yang sempurna untuk acara malam hari yang sibuk atau kumpul-kumpul santai.

Kacang Mentega Brokoli-Cheddar

Fotografer: Jen Causey, Penata Makanan: Emily Nabors Hall, Penata Alat Peraga: Hannah Greenwood.


Kacang mentega brokoli-Cheddar ini adalah hidangan nyaman yang akan mengingatkan Anda pada sup brokoli-Cheddar, tetapi dalam wajan yang nyaman. Kacang mentega yang empuk menambahkan rasa lembut dan protein nabati, membuat hidangan ini cukup mengenyangkan untuk hidangan utama. Kuntum brokoli memberi warna, sementara keju Cheddar yang tajam meleleh untuk menghasilkan cita rasa klasik. Semuanya menyatu dalam satu loyang, menciptakan tekstur kental yang cocok untuk disendok dengan roti kering.

Caprese Labu Spageti

Fotografer: Morgan Hunt Ward, Penata Alat Peraga: Pheobe Hausser, Penata Makanan: Jennifer Wendorf.


Spaghetti Squash Caprese ini adalah sentuhan menyenangkan pada salad klasik Italia, menggabungkan bahan salad caprese tradisional dengan untaian lembut spaghetti squash panggang. Labu ini dipadukan dengan tomat plum yang berair, mozzarella yang lembut, kemangi segar yang harum, dan kacang utara yang enak untuk menambah protein nabati. Gerimis balsamic glasir menyatukan hidangan dengan hasil akhir yang manis dan tajam.

Pasta Pesto dengan Kacang Polong & Tomat

Ali Redmond


Pasta Pesto dengan Kacang Polong & Tomat ini adalah hidangan cerah dan beraroma yang menyatu dengan cepat. Pasta dimasak bersama kacang polong beku, lalu ditaburi tomat ceri yang berair dan pesto basil untuk hasil akhir yang segar dan herba. Anda bisa menyajikannya hangat atau dingin, membuatnya sempurna untuk makan malam di hari kerja, seadanya, atau piknik. Taburan parmesan dan perasan lemon menambah sentuhan akhir yang sempurna.

Sup Kacang Hitam 20 Menit

Fotografer: Jen Causey, Penata Makanan: Emily Nabors Hall, Penata Alat Peraga: Julia Bayless.


Sup kacang hitam yang mudah ini hanya membutuhkan waktu 20 menit dari awal hingga selesai, menjadikannya sempurna untuk malam hari yang sibuk ketika Anda menginginkan sesuatu yang memuaskan tanpa menghabiskan waktu berjam-jam di dapur. Kacang hitam kalengan membantu mempercepatnya, dan bumbu taco serta tomat panggang membantu membangun rasa yang kaya dan gurih hanya dalam hitungan menit. Krim keju yang meleleh di bagian akhir memberikan tekstur lembut pada sup ini. Padukan dengan tortilla hangat atau roti kering untuk hidangan sederhana dan nyaman.

Feta Panggang, Tomat & Wajan Kacang Putih

Fotografer: Brittney Cottrell, Penata makanan: Marianne Williams, Penata Alat Peraga: Josh Hoggle


Feta Panggang, Tomat & Wajan Kacang Putih ini adalah hidangan yang sempurna untuk dinikmati bersama roti gandum panggang favorit Anda. Tomat ceri yang berair pecah saat dipanggang, bercampur dengan kacang putih krem ​​​​untuk menciptakan bahan dasar yang beraroma. Potongan keju feta yang tebal dimasukkan ke dalam wajan dan dipanggang hingga hangat dan lembut. Hasilnya adalah perpaduan yang gurih dan creamy dengan gigitan feta yang tajam di setiap gigitan.

Panggang Pasta Tomat & Kangkung Krim Kering Matahari

Fotografer: Morgan Hunt Ward, Penata Alat Peraga: Phoebe Hauser, Penata Makanan: Emily Nabors Hall.


Panggang pasta ini adalah hidangan nyaman penuh rasa yang mengubah bahan-bahan sederhana menjadi makanan yang memuaskan. Rotini gandum utuh dan kangkung lembut dimasukkan ke dalam saus krim berbumbu ringan dengan tomat dan bawang putih yang dijemur, lalu dipanggang hingga berbuih sempurna dengan taburan mozzarella di atasnya. Ini adalah makan malam bergizi dan ramah keluarga yang cukup mudah untuk malam hari tetapi cukup mengesankan bagi para tamu.

Quiche Jack Kacang Hitam & Lada

Fotografer: Jen Causey, Penata Makanan: Emily Nabors Hall, Penata Alat Peraga: Julia Bayless.


Quiche kacang hitam dengan keju pepper Jack ini sangat cocok untuk makan siang atau makan malam ringan. Isian telur yang creamy dikemas dengan kacang hitam kaya serat, paprika manis, dan keju Jack lada pedas untuk menambah rasa. Jika ingin meredam panas, keju Monterey Jack bisa digunakan sebagai gantinya. Sajikan dengan salad hijau sederhana atau salsa segar sebagai pendampingnya.

Pasta Jagung Mentega Coklat

Fotografer: Robby Lozano, Penata Makanan: Jasmine Smith, Penata Alat Peraga: Abby Armstrong.


Pasta jagung mentega coklat ini sangat cocok untuk makan malam akhir musim panas saat jagung sedang berada pada puncaknya. Mentega dimasak hingga berwarna keemasan dan harum, lalu ditaburi dengan tumis biji jagung, bawang putih, bawang merah, dan sedikit air pasta untuk menghasilkan saus yang lembut. Pasta gandum utuh menyerap semua rasa mentega, dan taburan Parmesan menambah kedalamannya. Kemangi segar memberikan kesan cerah, tetapi ramuan segar lainnya seperti daun bawang atau peterseli juga bisa digunakan.

Parmesan Terong Panggang

Fotografer: Victor Protasio, Penata Makanan: Chelsea Zimmer, Penata Alat Peraga: Hannah Grennwood.


Parmesan terong ini adalah versi masakan klasik Italia yang menenangkan dan mudah dibuat. Irisan terong dilapisi saus marinara dan lelehan keju mozzarella dan keju parmesan. Metode ini melewatkan langkah menggoreng, menjadikannya lebih ringan tanpa mengorbankan rasa. Ini sempurna sebagai hidangan utama vegetarian dan cocok dipadukan dengan pasta, roti kering, atau salad hijau segar.

Mangkuk Taco Kacang Hitam Tanpa Masak

Fotografer: Jacob Fox, Penata Makanan: Sammy Mila, Penata Alat Peraga: Joseph Wanek.


Mangkuk taco kacang hitam dengan crema jeruk nipis ini adalah hidangan menyegarkan tanpa dimasak yang sempurna untuk hari-hari sibuk. Mereka menyajikan kacang hitam yang lezat, sayuran, dan topping lezat yang dilapisi kubis dan selada renyah. Crema jeruk nipis menambahkan hasil akhir yang tajam dan lembut yang menyatukan semua rasa. Nikmati mangkuk sederhana ini dengan topping yang disarankan di bawah ini, atau sesuaikan dengan favorit Anda.

Menikahlah denganku Quiche

Fotografer: Robby Lozano; Penata Makanan: Julian Hensarling; Penata Alat Peraga: Josh Hoggle


Hidangan gurih ini, terinspirasi dari Marry Me Chicken tercinta, menyajikan bahan-bahan lezat yang sama dalam bentuk quiche tanpa kulit! Tomat yang dijemur menghadirkan rasa manis yang dalam dan tajam yang berpadu indah dengan krim keju kambing dan bayam. Baik disajikan untuk makan siang, makan siang, atau makan malam yang nyaman dengan salad sebagai pendampingnya, Marry Me Quiche dijamin akan memenangkan hati dengan rasanya yang nyaman dan berani.

Pasta Panggang & Sayuran Musim Semi

Fotografer: Jen Causey, Penata Makanan: Julian Hensarling, Penata Alat Peraga: Lydia Purcell


Panggang pasta sayuran musim semi ini adalah hidangan menenangkan yang merayakan cita rasa segar musim ini. Pasta gandum utuh menambah tambahan serat, sementara kacang hijau, asparagus lembut, dan bayam menambah warna dan rasa. Perpaduan krim mozzarella, ricotta, dan Parmesan meleleh di setiap gigitan. Panggang pasta musim semi ini sehat, beraroma, dan mudah disiapkan, cocok untuk makan malam di hari kerja atau pertemuan musim semi.

Sup Feta & Sayuran Panggang

Fotografer: Jen Causey, Penata Makanan: Julian Hensarling, Penata Alat Peraga: Lydia Purcell


Sup feta dan sayuran panggang ini adalah hidangan lembut dan beraroma yang menonjolkan produk musiman terbaik di musim semi. Kacang polong segar, yang memiliki rasa manis dan cerah, ditampilkan di sini—carilah kacang polong di dalam tas di lorong produk agar persiapannya cepat. Feta yang dipanggang, dipanggang hingga lunak, meleleh ke dalam sup, menciptakan kontras yang kaya dan tajam dengan sayuran segar. Disajikan dengan roti kering, sup ini adalah cara sempurna untuk menikmati cita rasa musim semi yang cerah dan segar.

Jamur Portobello Isi Fajita

Fotografer: Morgan Hunt Glaze, Penata Alat Peraga: Claire Spollen, Penata Makanan: Chelsea Zimmer


Jamur portobello isi fajita ini adalah perpaduan yang Anda tunggu-tunggu! Hidangan vegetarian beraroma ini mengisi tutup jamur portobello panggang dengan sayuran ala fajita dan kacang hitam, memberi tambahan serat dan protein. Lengkapi dengan keju leleh dan yogurt ala Yunani untuk makan malam yang memuaskan.

Wajan Enchilada Protein Tinggi

Fotografer: Morgan Hunt Glaze, Penata Alat Peraga: Claire Spollen, Penata Makanan: Chelsea Zimmer


Wajan enchilada kacang hitam dan tahu ini adalah makanan satu panci yang dikemas dengan protein nabati. Tahu yang hancur menyerap sausnya, sementara tortilla jagung melunak di dalamnya untuk menghasilkan isian yang kaya dan memuaskan. Kacang hitam menyediakan protein dan serat, dan taburan keju di atasnya menambah kelezatan leleh di setiap gigitan. Cepat dan bergizi, hidangan wajan ini sangat cocok untuk makan malam Anda berikutnya.

Menikahlah denganku Lentil

Fotografer: Jen Causey, Penata Makanan: Chelsea Zimmer, Penata Alat Peraga: Claire Spollen


Resep Marry Me Lentils ini adalah sentuhan nabati dari Marry Me Chicken klasik, menampilkan lentil lembut yang direbus dalam saus krim tomat dan bawang putih yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Dikemas dengan protein dan serat, hidangan ini menghadirkan tekstur yang kaya dan nyaman dengan menggunakan lentil sebagai pengganti ayam. Kami suka menyesap saus dengan roti gandum panggang, tapi jangan ragu untuk memadukannya dengan nasi merah, quinoa, atau pasta gandum utuh.



15+ Resep Makan Malam Vegetarian Tanpa Buncis

Kolom | Vegetarian lebih dari sekedar pasta kacang | Kolom | Pendapat


Aku harus membuat pengakuan.

Sebagai mahasiswa senior di Penn State, saya telah melakukan 3 dosa terburuk: Saya masih tinggal di kampus, saya hampir bangkrut dan, yang terburuk, saya seorang Vegetarian.

Jika Anda ingin berpegang teguh pada definisi tersebut, saya lebih memilih “fleksiter.†Sebagai seseorang yang secara historis mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dirinya sendiri, keyakinan saya tidak melebihi nutrisi saya.

Biasanya, ini berarti saya tidak khawatir tentang gelatin dalam suplemen yang direkomendasikan dokter, dan meskipun saya masih belum pernah makan daging sapi atau babi, saya akan makan ayam jika tidak ada pilihan bergizi tanpa daging yang tidak membuat saya alergi (yang sayangnya, lebih sering daripada yang Anda kira).

Karena saya memilih diet ini karena alasan lingkungan, saya juga akan makan daging untuk menghindari sisa makanan. Namun meski dengan semua pengecualian ini, asupan daging saya biasanya sangat sedikit sehingga saya bisa mengukurnya per tahun.

Namun selama bertahun-tahun saya berada di kampus, semakin sulit untuk mengonsumsi makanan seimbang dan terjangkau yang terkadang juga saya nikmati. Dan karena saya dipaksa untuk melakukan peregangan lebih banyak lagi, saya menyadari bahwa jika saya tidak begitu fleksibel, saya akan terjebak.







Ruang Makan

Mahasiswa tiba untuk makan malam di Redifer Commons di State College, Pa. pada hari Rabu, 12 Oktober 2022. Redifer adalah salah satu dari 5 ruang makan di kampus.




Secara teknis, terdapat pilihan vegetarian di banyak tempat dan di sebagian besar, jika tidak semua, ruang makan. Tapi saya akan jujur, terkadang opsi tersebut terasa sedikit pasif-agresif.

Mulai dari roti sayuran kering dan jamur yang terlalu matang hingga kacang-kacangan dalam bentuk pasta atau bentuk yang menghujat, makanan-makanan tersebut tidak boleh disajikan — terkadang bahkan tidak dipadukan dengan protein lengkap atau pelengkap atau lemak sehat — rasanya pilihan-pilihan ini ada semata-mata untuk mencentang kotak inklusivitas.

Ini Barang Wajib Anda Yang Terlalu Basah dan Terlalu Kering Secara Bersamaan. Celakalah kamu, vegetarian yang kotor.

Meskipun ada pilihan makanan yang enak, itu bukanlah pilihan yang harus saya makan setiap hari karena faktor lain, seperti harganya yang terlalu mahal atau nutrisinya tidak seimbang.

Ditambah lagi dengan kurangnya pilihan bersantap di malam hari dan relatif mahalnya biaya makan lengkap di minimarket dan pasar kampus, kita yang memiliki jadwal sibuk dan rencana makan yang lebih murah (karena biayanya adalah uang pinjaman) tidak mampu mendapatkan nutrisi yang cukup.

“Tapi Jaz!†teriakmu. “Bahan makanan!â€

Ya, ada pilihan, tapi di sinilah biaya masuk. Kamu yang tinggi dan perkasa yang tinggal di apartemen juga memiliki akses mudah ke dapur, sedangkan saya tidak memilikinya selama 3 dari 4 tahun.







Ruang Makan, Makanan

Makanan ada di konter di Pollock Commons Buffet pada Kamis, 16 November 2023 di University Park, Pa.




Saya sama sekali tidak mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan di kampus, dan saya memahami bahwa menyimpang dari pola makan rata-rata orang Amerika memerlukan suplementasi dan kesengajaan.

Namun, saya pagi mengatakan bahwa saya perlu melakukan upaya, penganggaran, dan perencanaan yang lebih sadar dibandingkan rekan-rekan saya yang pemakan daging. Dan jika 6% orang dewasa muda mengikuti gaya hidup vegetarian, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di National Library of Medicine, saya tidak sendirian.

Ini bukanlah diet yang sangat spesifik (walaupun hal ini juga harus dipertimbangkan). Bukan hanya vegetarian saja yang mengalami masalah ini. Dari pengalaman saya sendiri, saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya mengidap penyakit celiac atau persyaratan diet spesifik lainnya (dan tentu saja ketat).

Sial, saya bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi vegetarian yang ketat. Diet saya adalah sebuah pilihan – namun tidak semua orang memilihnya.

Selain itu, banyak pola makan yang sebagian besar terdiri dari penghapusan dan bahkan tidak memerlukan pembuatan atau pembelian makanan khusus – meskipun pilihan tersebut dapat dan harus ada bagi mereka yang menginginkannya.

Ada banyak makanan yang secara alami dapat mengakomodasi berbagai pola makan, dan dapat menjadi makanan sehat bagi siapa saja, tidak hanya bagi mereka yang memiliki kebutuhan berbeda.

Dan bahkan jika pola makan yang beragam memang menyebabkan peningkatan permintaan, setiap siswa yang membayar paket makan harus bisa memasuki ruang makan dan berharap mendapatkan makanan yang bergizi lengkap dan setidaknya tidak terlalu menyiksa – tidak peduli kapan mereka masuk.

Seperti yang saya pelajari di kelas nutrisi Gen-Ed, pola makan sehat tidak hanya berarti Anda cukup makan secara teknis. Artinya Anda merasa kenyang dan puas dengan makanan yang Anda santap, dan Anda menyantap makanan yang terasa disengaja, dari semua pihak yang terlibat.

Para vegetarian dan mahasiswa lain di kampus dengan kebutuhan diet yang berbeda harus dapat merasa diikutsertakan secara sengaja, bukan karena alasan teknis. Kita semua berhak mendapatkan kebebasan dalam jadwal kita, keandalan dalam ruang makan, pilihan yang layak secara finansial, dan tidak merasa menjadi beban.

Saya tahu kita bisa melakukannya, karena saya sudah melihat beberapa hal tersebut terjadi, dengan pilihan vegetarian dan vegan yang bergizi lengkap – seperti seitan, sayuran panggang, dan tahu – ditawarkan sesekali. Saya pribadi ingin melihatnya terus berlanjut.

Maksud saya, saya sudah makan berbagai bentuk pasta kacang selama hampir empat tahun sekarang. Saya siap mencoba sesuatu yang baru.

KOLOM LEBIH BANYAK


Kolom | Rahasia bersosialisasi: Seni dan kerajinan

Saya tahu apa yang Anda pikirkan.

Jika Anda tertarik untuk mengirimkan Surat kepada Redaksi, klik di sini.



Kolom | Vegetarian lebih dari sekedar pasta kacang | Kolom | Pendapat

Kayak Kafe: Savannah’s Vegetarian Go-To

No Comments

Uncategorized


Jesse is joined by Monique Silen, Owner of Savannah’s Kayak Kafe. What started out as a spot for healthier options next door to a gym downtown has blossomed into two locations across the city. More and more people are enjoying alternative diets and one of the few spots in Savannah that appeals to all is Kayak.

Eat It & Like It

Eat It & Like It

A visit with Kayak Kafe’s Monique Silen



Loading





/

Jesse Blanco: Alright, welcome back to the Eat It Like a podcast. Joining us this morning is a very special guest and old friend from running around here in Savannah, you see the same old smiling faces, and you think, you know, haven’t spoken to this person in a hot minute, so I wanted to introduce her to all of you here in the Savannah surrounding area. Her name is Monique Silen, she’s the owner and operator of two, count them, two Kayak Kafes, one downtown, one in the Midtown area. We will get into all of that. First of all, welcome, how are ya?

Monique Silen: Good! Thank you for having me, very excited to talk to you today. Thank you.

JB: My pleasure, yeah, like I was saying, you know, we all know each other, we all see each other passing here and there, ‘hey, how are you? Hey, how’s it going? Hey, how’s business?’, all that stuff. But more rare is the occasion where we actually get the opportunity to have a conversation, and learn, perhaps, a little bit about each other. I mentioned you had two Kayak Kafes, the first one coming up on a big old anniversary next year, right?

MS: That’s right, yep. We’re gonna be 20 next year, big milestone for us.

JB: Yeah, yeah. Yeah, I mean, twenty years in this town, I always refer to our culinary renaissance–that’s a term I came up with, by the way–in 2014, that was when you started hearing about celebrity chefs and all—The Grey, and Collins Quarter, and all of these things started happening, that was now eleven years ago. You chose to open a spot nine full years before that. Can you remember, tell us a little bit about what you were thinking back nineteen years ago?

MS: Yeah, absolutely! So back then, it was my husband and a former partner, and they were just—it was a project about, the person that owned the gym had a cafe, and she wanted to not be part of it anymore. So they decided to kinda like, “yeah, absolutely,” they were looking for an opportunity like that, and it was, back then, just a smoothie and a sandwich shop, and it was attached to the gym. So it slowly, organically, grew into what it is today, and every year, you know, along with its own challenges, they were adding things to the menu, trying to offer different things that could potentially, be of liking to the customers in Savannah, and it kinda, like, all went organically into the healthy route, and the inclusivity of all diets, and that’s pretty much how it came about. You know, it was not a plan, it just went that way. Yeah.

JB: I find that very interesting, you just used the term, “it became that.” So for those who don’t know, Kayak Kafe… I don’t wanna label it “healthy eats”, but it is, I mean, you are kinda sorta Savannah’s go-to for salads. Like you said, all diets are inclusive, you have vegan options, clearly lots of Vegetarian options… you’ve ended up filling that niche here in this city with both locations, but it sounds to me like what you just said, that happened. You could have opened any kind of restaurant, but because it was originally next to a gym, right there at Broughton near Bull, you kinda skewed toward the sandwiches and smoothies to be a little healthier, right?

MS: Yeah, and back then on Broughton Street, there weren’t many options in that realm. And I would say that the main focus was always the fresh, from scratch food kinda thing, and that also became a whole part of that. And whenever, back in the day, the whole vegan movement, the vegetarian, the gluten free came about, it gave us room to experiment with, like, well, we can absolutely look into it, why not offer these things? Let’s see how people are receptive to it, you know? And people were, especially being downtown, having a lot of foot traffic, traveling, yeah, tourists and whatnot. So it became kinda like the little healthy oasis. There’s a lot of southern options, so it naturally became that. Yeah.

JB: I smile, and I wanna laugh because, yes, and it still is, it is the healthy oasis, certainly on Broughton Street, there’s a lot of everything on Broughton Street, as you know, but Kayak is still that healthy oasis. If somebody had told you five years before you started that one on Broughton Street, “you’re gonna end up in this niche,” would you have believed it?

MS: I don’t know. I don’t think so. Yeah, and that’s the beauty of it. Like, we never tagged us or cataloged us or anything like that, as that kind of cooking or offering, so, yeah. That’s a funny thing to think about.

JB: Yeah. Yeah, it’s wild how things like that happen. Now, you are the healthy oasis on Broughton Street, you guys, nine years, eight years later, opened your location in Midtown Savannah, which is in between the two hospitals, so I’m sure you get a lot of the medical crowd coming through there, particularly at lunchtime. But how would you say–and this is a tricky question because it’s impossible, I’m sure, to describe in a in a minute or so–how would you say what Kayak Kafe… how it has evolved from what it began as, which was gonna be, you know, a quick salad or sandwich?

MS: Yeah, absolutely. I think that once we opened our Midtown location, we had more room, we had more space to kinda, like, explore into other things and look into, with the location, what else could we offer that could fall under the umbrella of Kayak, of our brand, right? So being there, having a bigger location, having a full bar, we were able to offer more of a kinda, like, bar bites kinda thing. But now we’re not only the healthy niche, we are… you wanna have a sandwich, a taco, a quesadilla? It’s still under the fresh concept, but now we have more offerings with that. And that has been great that, you know, we’ve had great receptiveness from the locals, from the crowd that work and live there. We’re like a neighborhood bar, a neighborhood restaurant, family friendly, you know, all of the above, so that was great. That was great for us, yeah.

JB: So—and again, I’ll say for the third time, you guys fill that niche, especially downtown. In Midtown, there might be a couple other options here and there, but downtown, like you were saying, at the time, there was nothing on Broughton that even remotely came close to what you guys were doing, and I don’t think there still is. And it’s the funniest thing, that I tell people when I get asked, “hey, where do I find vegetarian?” Or, “hey, where do I find vegan?” And I tell them, well, you know, Savannah has lots of places that have an option or two on their menu, but a place that is immersed in that niche, the only one really downtown, forgive me if I’m forgetting anybody, is you. And the only other one that I might mention is Coco and Moss, because they have a nice array of salads. But beyond that, they’re—you can go to a restaurant and there’s one thing, but there isn’t a whole lot.

MS: I agree. I agree, yeah.

JB: And the big question here for this whole conversation, in my book anyway, why do you think that is? We have a lot of SCAD students who are, you know, vegetarian, vegan, and a lot of healthy people, you know, the older crowd that lives downtown, they are into, you know, healthier diets. Why do you think we haven’t seen more?

MS: That is a great question. And I sometimes ask myself that too, and I honestly don’t know the right answer to that. I feel like, you know, maybe opening—we’re heavy on the salads, yeah, 

I would say, like, that’s one of our main things, we’re a salad restaurant. Maybe that’s not really much of an enticing kind of offering, that somebody would wanna come and open a salad place, or, you know, I feel that there’s always, especially downtown, the concept is more of, like, either a fine dining, or something in between fast casual and fine dining, but with a little bit of a southern twist, maybe catering more to the tourists, you know, maybe thinking more of, like, well, they’re coming here, that might be the thing that they’re looking for. So it’s an interesting question, and, yeah, I’m not sure exactly why. That would be my guess.

JB: Yeah. No, I get it, I don’t have an answer. I’ve heard over the years from so many businesses downtown that they’re seeing fewer and fewer of their regulars, you know, the locals who have had offices in the area are getting moved out of downtown, and, you know, it’s more and more you’re seeing tourists and visitors coming to town… I would bet, however, that Kayak downtown sees a ton of local regulars, yeah?

MS: We do. We do, we actually do. I mean, we have locals that have been coming there for ten plus years. Law offices, banks, yeah, there is still a good amount of people that work downtown, and in the downtown vicinity that either walk around, you know, and they want to get a quick bite, and they’re just… yeah, but we still do see a lot of those people there, yeah.

JB: Yeah. Yeah, I know they’re out there. If you recall, what, about two years ago now? The little soda shop around the corner from you, those guys finally said, “we’re done, we’re retiring,” and they sold the building and all that, and they were some of the ones that were telling me, “you know, it’s just not the same anymore, so many people are moving out of downtown…” and I maintained at the time, and I’ll say it again now, that, yeah, the people are still there. Not everybody wants a big ole fried chicken sandwich, or a burger, or anything that’s gonna make you feel sluggish after lunch, and the only real quick, good alternative in that regard with a lot of options is you guys. And, you know, we can scan the whole neighborhood in our heads in a few seconds…

MS: Yeah, yeah, yeah.

JB: But I don’t know—sure, there’s other salads, of course, around town, but you guys continue to fill that niche. So let’s talk a little bit about the menu. What would you say, downtown, what would you say are a couple, two or three maybe, of the most popular items that give people an idea of what it is that you guys do?

MS: Yeah, absolutely. So I would say our two top salads that are the most popular are always the Mexican Chicken Salad and the Broughton Cobb. You know, we have a half and half, which is either a salad/sandwich or a salad/soup, and that’s a pretty popular one, but I would say those. We got a couple paninis too… yeah, I think that people are coming there specifically, and they are looking for a light bite, so those are kinda like the go-tos, pretty much, yeah.

JB: Yeah. It’s my go-to, that chicken salad with the cilantro dressing?

MS: Oh, yeah, the cilantro lime, I know.

JB: Yeah, cilantro lime, that’s it. Yeah yeah yeah, that’s mine, whenever I’m there, that’s the one I get. Speaking of which, that cilantro lime dressing, and all of the dressings that you guys serve with your salad, you make in house, correct?

MS: We do. We do, yeah, we’re pretty much batching that every day, or every other day, so yeah.

JB: I bet you are. Is there anything—I don’t think there is, nothing fried?

MS: No, not at our downtown location. Midtown we do, we got a fryer, you know, way bigger kitchen, and we’re able to do that, yeah.

JB: Yeah, and that, you know… if mom wants a salad, and dad wants something else, a little more heavy, whatever, it’s nice to have options in your midtown location.

MS: Yeah, absolutely.

JB: Have you thought about doing a third location? (laughing) I laugh because you’re probably like, “hell no!”

MS: I know, I know, it’s kinda like, sometimes we’re like, let’s do it! And other times, we’re like, let’s pump the brakes a little bit on that. So it’s in the future plans. you know, we want to, but I think with us, our growth is always very, kinda like, okay, we wanna make sure that we have all our decks on table and things are aligned, we don’t wanna put ourselves in a situation that we’re spreading ourselves too thin. So I think it’s a combination of having the right people and, you know, a good location, and what are we gonna do? And so we go back and forth. It’s still there, the idea, because we see the success of downtown and midtown, and we’re like, you know, why not? Why not? 

JB: Yeah. But, however, you know, if somebody came along and tried to talk you into leaving Broughton Street and going to a bigger space, you know, I I don’t know the ins and outs of your business, but you are in such a good location there at Broughton and Bull, which is kinda like ground zero for downtown with foot traffic. The best foot traffic is right around there. I’m sure sometimes you wish you had 15 or 20 more seats, but sometimes that’s a blessing, is it not?

MS: It is. Yes. Yeah, it is. And actually, I think we’ve gotten to a point that, like, this is a good amount of space, you know? It’s manageable in every sense, so yeah.

JB: You offer—we did the burger bash a couple of months ago back here in Savannah, in the whole area, and you guys offered the only veggie burger. I know—again, I didn’t put pen to paper and start researching who has veggie burgers, I don’t know if you’re the only one, but I would bet that there are probably two or three veggie burgers on a regular menu in all of Savannah. Would that be a fair statement? Have you seen any others out there?

MS: I would say that’s a fair statement, I honestly have not. And, I think that the whole, veggie/vegan burger thing has kinda, like, gone through its own growth pattern on how things are. You know, it used to be, like, the impossible burger became very popular, and everyone had it on their menu, and now it’s not so cool, so I think the one thing that helped us is that we always stuck with, like, okay, whatever we’re gonna offer, it’s gonna be from scratch, housemade, good ingredients, and that’s that’s gonna be our thing, you know? We don’t wanna… I don’t know, I think that might be the reason why we still have it on our menu, and maybe why people still like it and appreciate it, because it started that way from the beginning, and it hadn’t really changed. But, yeah, I don’t know how popular it would be to have a veggie burger on a menu in a place that is not too, you know, health centered.

JB: Right, right, right. Yeah, which is the beauty in the niche that you guys have established for yourselves, and and have grown such an amazing following in now almost twenty years downtown and eleven in midtown. Tell us your website, if anybody is just learning about you for the first time, where they can find and see your menu, where your locations are, and all that stuff.

MS: Yeah, of course, it’s eatkayak.com.

JB: Eatkyak.com, which tells me probably that when you started this, kayak.com was taken by the travel whatever.

MS: (laughing) Yeah, exactly, exactly.

JB: (laughing) Yeah, you always see, it’s like, okay, the one they wanted wasn’t there, but 

eatkayak is perfect.

MS: Yeah.

JB: Monique, thank you for taking a few minutes to chat with us. Anything else you wanna add that somebody should know about your places?

MS: Thank you, Jesse. You know, I think we pretty much covered everything, yeah. I think that we’re excited, you know, we’re very grateful to still be here, have a good presence in Savannah, and we’re hoping to continue to be that place for a long time, you know, for customers old and new, and yeah. That’s what we want.

JB: Yeah, certainly, you are that place. You have become that place, earned your spot in, in healthy eats, vegetarian, vegan, and otherwise here in Savannah, so congratulations on almost two decades. That’s quite an accomplishment in and of itself, but hopefully, we’ll have a conversation again at thirty years.

MS: Yeah, sounds great. Thank you so much, Jesse.



Kayak Kafe: Savannah’s Vegetarian Go-To

Saya Dulunya Skeptis Paket Makanan, tapi Layanan Ini Mengubah Saya Menjadi Orang Percaya

No Comments

Uncategorized


Meskipun saya pernah mendengar banyak orang berbicara tentang betapa bermanfaat dan menghemat waktu perlengkapan makan bisa jadi, saya selalu skeptis, bertanya-tanya apakah biayanya benar-benar sepadan dan apakah mereka dapat mengakomodasi kebutuhan saya pola makan Vegetarian. Semuanya berubah ketika, awal tahun ini, saya menghabiskan beberapa bulan menguji 10 layanan pengiriman makanan untuk daftar CNET. layanan pengiriman makanan vegan terbaik.

Setelah pengujian peralatan makan, ada satu perusahaan yang menarik perhatian saya, dan di situlah saya benar-benar menghabiskan uang saya. Saya mengacu pada Blue Apron, CNET perlengkapan makan terbaik secara keseluruhan. Inilah yang mengubah saya menjadi orang yang percaya pada perlengkapan makan.

Jangan lewatkan konten teknologi dan ulasan berbasis laboratorium kami yang tidak memihak. Tambahkan CNET sebagai sumber Google pilihan di Chrome.

Resep vegetarian tidak menyebutkannya

Awal tahun ini, saya mencoba empat paket makanan vegetarian dari Blue Apron, yaitu serendah $7 per porsi. Semuanya lezat: kembang kol panggang dan salad farro, mangkuk kacang putih dan biji-bijian sayuran, burrito sayuran isi, dan mie kari ala Thailand. Saya bahkan menyimpan kartu resep dan membuat ulang salad farro dan mangkuk biji-bijian sendiri.

Saya kemudian mencoba burger keju pimento dengan roti kacang hitam, tumis udon kacang, pasta cabai merah panggang, serta quesadillas jamur dan bawang pedas. Sekali lagi, benar-benar nikmat. Tidak ada catatan tentang rasa. Namun, paket makanan burger keju pimento tidak memiliki satu bahan penting, acar paprika peppadew, tapi saya punya penggantinya.

Burger keju pimento Blue Apron dengan roti kacang hitam di piring krem ​​​​berbintik-bintik dengan brokoli dan kentang goreng berbumbu.

Burger keju pimento dengan patty kacang hitam. Saya menambahkan tomat dan arugula saya sendiri ke burger, dan brokoli di sampingnya, untuk lebih banyak sayuran dan sayuran.

Anna Gragert/CNET

Saya tahu bahwa siapa pun yang membuat resep ini tidak berhemat pada rasa atau mengandalkan makanan lama seperti tahu atau bumbu tambahan. Saya juga merasa bahwa hidangan ini menawarkan beragam sayuran segar, sayuran hijau, biji-bijian, dan pilihan protein berbeda, dengan kemampuan untuk menyesuaikan tingkat natrium dan bumbu sesuai keinginan Anda.

Sebagai seseorang yang rutin memasak di rumah agar tidak mengeluarkan uang ekstra untuk makan di luar atau dibawa pulang, saya benar-benar terinspirasi oleh perlengkapan makan ini, terutama oleh saus yang menyatukan resep-resep tersebut.

Mie udon kacang Blue Apron di atasnya diberi telur goreng dalam dua mangkuk berbintik krem ​​di atas meja kayu.

Tumis udon kacang dengan topping telur goreng.

Anna Gragert/CNET

Harga berada pada ujung yang terjangkau

Anda mungkin berpikir bahwa dengan lebih banyak rasa dan resep kreatif, Anda harus membayar harga lebih tinggi. Namun, Blue Apron adalah salah satu perlengkapan makan paling terjangkau yang kami uji, sehingga mendapat tempat di daftar kami layanan pengiriman makanan termurah kami cinta. Jadi jika Anda salah satunya 61% orang dewasa AS bagi mereka yang khawatir dengan biaya perlengkapan makan, Blue Apron bisa menjadi pilihan yang baik — terutama jika Anda ingin menghemat makanan atau menghemat waktu makan di luar.

Tidak perlu berlangganan

Sejak saya pertama kali menguji Blue Apron, merek ini juga telah merombak total modelnya, menghilangkan langganannya mendukung makanan à la carte. (Jangan khawatir, jika Anda menyukai langganan ini, Anda masih dapat memilihnya dan mendapatkan diskon dengan fitur Pengiriman Otomatis dan Simpan.)

Selain menyediakan lebih dari 100 makanan per minggu, dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, Blue Apron juga memiliki dua lini produk baru selain paket makanannya:

  • Hidangan dari Blue Apron: Makanan siap saji yang siap setidaknya dalam 5 menit, tidak memerlukan persiapan. Sekitar $9 per porsi.
  • Merakit dan Memanggang: Makanan satu panci memerlukan persiapan langsung paling lama 5 menit dengan bahan-bahan yang sudah dipotong atau disiapkan sebelumnya. Sekitar $10 per porsi.

Bahan-bahan dan nampan untuk pesto gnocchi Blue Apron dipanggang di atas meja kayu.

Bahan untuk membuat pesto gnocchi panggang. Itu juga dilengkapi dengan nampan.

Anna Gragert/CNET

Saya menikmati resep baru yang sudah jadi dan siap dipanggang

Selama pengujian saya sebelumnya, saya mencoba enchilada empat keju yang sudah jadi dengan nasi dan mie udon tahu pedas, yang saat ini ditawarkan di menu Hidangan vegetarian dengan harga sekitar $9 per porsi. Meskipun saya menikmati keduanya dan merasa mengenyangkan, saya tidak akan mengatakan keduanya lebih baik daripada peralatan makan.

Baru-baru ini, saya mencoba dua hidangan Assemble and Bake dengan harga sekitar $10 per porsi: pesto gnocchi panggang dan jamur krim panggang dan pasta kangkung. Meskipun rasanya enak dan mengenyangkan seperti makanan Dish, dan menghemat waktu saya di dapur, rasanya agak terlalu keju untuk selera saya. Jadi sekali lagi, perlengkapan makan akan menjadi pilihan utama saya.

Panggang pesto gnocchi Blue Apron setelah dipanggang.

Seperti apa bentuk panggang pesto gnocchi setelah dipanggang.

Anna Gragert/CNET

Penting juga untuk dicatat bahwa biaya pengiriman Blue Apron adalah $10 per kotak. Namun, dengan keanggotaan premium Blue Apron Plus, dengan biaya $10 per bulan, Anda dapat menikmati pengiriman gratis untuk semua pesanan, selain streaming Tastemade Plus tanpa batas dan penawaran eksklusif. Jika Anda berencana memesan Blue Apron setidaknya sebulan sekali, keanggotaan ini akan membayar sendiri.

Apa yang saya rekomendasikan untuk pengiriman makanan vegan

Untuk pembatasan pola makan, Blue Apron hanya menawarkan pilihan vegetarian selain hidangan berbahan dasar daging dan makanan laut, dengan sekitar lima paket makanan vegetarian per minggu, hingga empat porsi. Setidaknya ada dua makanan vegetarian yang dirakit dan dipanggang dan setidaknya dua makanan vegetarian Dish by Blue Apron yang sudah jadi per minggu.

Jika Anda mencari perlengkapan makan vegan, saya akan merekomendasikannya Koki Hijau. Untuk pengiriman makanan vegan siap saji, Makanan Mosaik bagus, sementara itu thistle adalah favorit saya untuk makanan vegan segar (meskipun harganya mahal). Perlengkapan makan Wortel Ungu juga populer, karena 100% vegan, tetapi dari segi rasa resepnya, saya lebih suka Green Chef. Untuk perlengkapan makan vegetarian, bagi saya tetap Blue Apron.

Pikiran terakhir saya tentang Blue Apron

Satu-satunya masalah yang saya alami dengan Blue Apron adalah pesanan terakhir saya tidak sampai pada tanggal pengiriman yang dijadwalkan. Saya menunggu beberapa hari untuk menanyakan melalui email dan menerima tanggapan yang menyatakan bahwa perlu waktu untuk memproses permintaan saya karena banyaknya volume email. Kemudian saya mengirim pesan ke virtual chat Blue Apron dan setelah menunggu sekitar 45 menit, diberitahu bahwa pesanan saya telah dibatalkan tetapi saya tidak pernah menerima pemberitahuan. Uang saya telah dikembalikan dan dapat memesan lagi tanpa masalah, namun sebaiknya pantau terus pesanan Anda dan segera hubungi kami jika Anda tidak menerimanya pada waktu yang diharapkan.

Dalam hal ini, jika saya menghabiskan uang hasil jerih payah saya untuk layanan pengiriman makanan, saya akan memilih perlengkapan makan Blue Apron. Mereka memiliki pilihan vegetarian yang tidak mengecewakan, lebih terjangkau daripada yang lain di pasaran dan, yang paling penting, rasanya cukup lezat sehingga saya akan (dan telah) membuat ulang resepnya sendiri. Saya mungkin sebaiknya membeli perlengkapan makanan siap saji lain kali dan menghemat usaha ekstra.





Saya Dulunya Skeptis Paket Makanan, tapi Layanan Ini Mengubah Saya Menjadi Orang Percaya

Restoran vegetarian membuka lokasi baru di Chantilly

No Comments

Uncategorized


Selalu ada banyak peminat terhadap restoran Vegetarian karena jumlahnya sangat sedikit – terutama di pinggiran kota. Jadi penduduk sekitar yang menghindari daging akan senang mendengar restoran vegetarian baru sedang dibangun untuk Chantilly.

Itu disebut Chay dan restoran ini mengkhususkan diri pada masakan vegetarian Vietnam.

Chay akan datang ke unit end-cap besar di Restoran Westfields & Taman Ritel di luar State Road 28 di Westfields Boulevard. Tempat itu dulunya adalah Moe's Southwest Grill.

Ini akan menjadi lokasi kedua bagi Chay. Yang pertama mendapat banyak pujian sekitar dua tahun lalu di Falls Church.

Gambar: Chay

Menu di Chay – yang semuanya vegetarian dan sebagian lagi vegan – mencakup hidangan seperti Alpukat Goreng Renyah, Pangsit Tapioka Kukus, Salad Rumput Laut Panjang Umur, dan Sandwich Baguette Chay. Menu lengkap Chay bisa Anda lihat di sini.

Belum ada detail kapan Chatilly Chay baru akan dibuka. Pantau terus.



Restoran vegetarian membuka lokasi baru di Chantilly

Paul McCartney mendesak COP30 untuk menjadi vegetarian guna menghindari kemunafikan iklim


Diterbitkan pada

Paul McCartney mendesak COP30 untuk menjadi Vegetarian sebelum Konferensi Perubahan Iklim PBB yang diselenggarakan di Belém pada tanggal 10 hingga 21 November.

The Beatles legenda telah mengeluarkan pernyataan, dengan alasan bahwa menyajikan daging pada pertemuan puncak iklim adalah “seperti membagikan rokok pada konferensi pencegahan kanker”.

“Industri peternakan hewan adalah penyebab utama deforestasi dan bencana iklim yang mendatangkan malapetaka pada planet ini,” tambahnya. “Saya mendorong Anda untuk memimpin dengan memberi contoh dan menjadikan konferensi ini seluruhnya vegetarian.”

Kata-kata McCartney dibagikan dalam postingan PETA (Orang-orang untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan), yang memberi judul pada postingan tersebut: “Selaraskan menu dengan misi! Prihatin dengan rencana munafik Konferensi Perubahan Iklim PBB yang menyajikan daging yang mematikan planet ini, Sir Paul McCartney menulis surat kepada penyelenggara COP30.”

McCartney sudah lama menjadi aktivis vegetarianisme dan hak-hak hewan, dan telah menjadi vegetarian sejak tahun 1975.

Dia dan mendiang istrinya Linda McCartney adalah pendukung publik untuk manfaat etika dan lingkungan dari vegetarisme. Mereka bahkan meluncurkan rangkaian makanan vegetarian mereka sendiri, Linda McCartney Foods, pada tahun 1991.

McCartney terus bekerja dengan PETA sejak kematian Linda pada tahun 1998. Ia mendirikan kampanye Senin tanpa daging bersama putrinya Mary dan Stella pada tahun 2009, mendorong orang untuk mengonsumsi pola makan nabati seminggu sekali.

Pada tahun 2020, ikon musik tersebut mendukung seruan untuk mengubah pedoman “ketinggalan zaman” yang mewajibkan sekolah-sekolah Inggris untuk menyajikan ikan, daging, dan produk susu dalam makanan sekolah, dengan alasan bahwa anak-anak harus ditawari pilihan vegan. Hal ini terjadi setelah jajak pendapat tahun 2019 mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen anak-anak Inggris menginginkan lebih banyak makanan vegan di menu sekolah mereka.

“Tidak ada yang perlu makan daging, jadi tidak wajib menyajikannya di sekolah,” ujarnya saat itu. “Sudah waktunya untuk merevisi Standar Makanan Sekolah untuk membantu planet ini, menyelamatkan hewan, dan mempromosikan pola makan sehat.”

COP30 berlangsung Senin 10 November – Jumat 21 November 2025.



Paul McCartney mendesak COP30 untuk menjadi vegetarian guna menghindari kemunafikan iklim